Diskusi menghadirkan narasumber Ir Guntur Purnomo Adi (Direktur Pengembangan PT Taman Wisata Candi), Budi Irawanto MA (dosen Fisipol UGM), sutradara film Yahdi Jamhur dipandu Lusy Laksita.
Sebelum diskusi diputar film ’Pemahat Kecil dari Tangkilan’ karya Yahdi Jamhur. Pekerja seni Arswendo Atmowiloto yang berhalangan hadir, mengirimkan materi tertulis, antara lain menyebutkan, mencintai Candi Borobudur membuat kreativitas kita tidak akan pernah tidur. ”Misteri-misteri itu justru melahirkan tafsir dalam bentuk karya,” katanya.
Guntur dan Budi Irawanto dalam kesempatan itu mengatakan, Candi Borobudur memang mengundang decak kagum. ”Kekaguman dan misteri selalu saja menyelubungi, akibatnya orang menjadi penasaran dan ingin mengabadikan,” ucap Guntur.
Hanya saja diingatkan Budi Irawanto, mengabadikan Borobudur sesungguhnya tidak sekadar Candi Borobudur itu sendiri. ”Candi Borobudur itu seharusnya dimaknai sebagai teks hidup, yakni ada kehidupan sosio-kultur masyarakat yang melingkupi sekitar Candi Borobudur.” katanya.
Hahya kehidupan sosio-kultur, meburut Budi Irawanto, kurang banyak dilakukan eksplorasi dan dokumentasikan. (Jay)-f.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar